Rabu, 22 Desember 2010

teori konflik max weber


Tokoh yang membawa aliran teori konflik aliran ini ialah Max Weber. Walaupun teori konflik berasaskan daripada teori konflik Marx, namun pandangan aliran ini banyak bercanggah pendapat dengan teori konflik aliran Marx. Weber menghujahkan bahawa perubahan sosial masyarakat bukanlah hanya disebabkan oleh faktor konflik kelas sosial yang berpunca daripada faktor ekonomi semata-mata tetapi turut berpunca daripada pelbagai faktor. Perkembangan kapitalisme di barat bukanlah disebabkan faktor pengeluaran sahaja tetapi disebabkan oleh faktor keagamaan ( Weber (1958).
Dalam proses menganalisis, Weber mengelaskan tiga dimensi konsep iaitu kelas, status dan parti. Konsep kelas weber menyerupai konsep Marx kerana turut dihubungkan dengan faktor ekonomi tetapi tidak bersetuju dengan pandangan Marx yang menyatakan kuasa hanya berpunca daripada faktor ekonomi, tetapi turut dipengaruhi oleh faktor lain iaitu status dan parti. Status merupakan penghormatan sosial yang terdapat dalam struktur sosial yang tersendiri.
Status bukanlah dinilai berdasarkan kekayaan, kuasa dan kelas sosial tetapi ditentukan oleh gaya hidup. Kuasa pula merupakan bentuk kepimpinan yang menyebabkan seseorang individu memaksa orang lain bagi mencapai matlamat individu ataupun organisasi.
Dapat disimpulkan kelas wujud dalam hubungan ekonomi, status wujud dalam hubungan sosial dan parti wujud dalam hubungan politik. Kumpulan status dan kelas akan menggunakan parti sebagai organisasi bagi memperjuangkan objektif mereka.
Dapat disimpulkan di sini bahawa aliran Weber menyatakan konflik dan perjuangan yang berlaku alam masyarakat bukanlah disebabkan faktor ekonomi semata-mata tetapi disebabkan memperjuangkan hak masing-masing supaya dipandang tingi oleh masyarakat.

DIMENSI FENOMENOLOGIS DALAM KARYA MAX WEB


Konsep sosiologi weber,sebagaimana yang telah kita ketahui, dapat di pandang sebagai suatu upaya yang menengahi antara dua cara pandang yang bertentangan yang terjadi di jerman pada masanya.posisi pertama, adalah merka yang jelas-jelas di ilhami oleh keberhasilan ilmu alam, yang meykini bahwa metode mereka akan mampu memacu perkembngan study manusia dan masyarakat, sebaliknya pandangan yang kedua, mnekankan bahwa suatu yang penting dalm manusia-spirit, pikiran budaya dan sebagainya tidak akan mampu di pahami melalui teknik-teknik ilmu alam,karenanya pandangan yang pertama itu sifatnya superficial (hal-hal yang ada di permukaan) dan hanya menyangkut aspek-spek manusia yang eksternal saja.
Menurut weber,dalam memahami social budaya maka di perlukan beberapa metode khusus dalam rangka memahami berbagai motif dan arti atau makna tindakan manusia. Dengan pengertian semacam ini. Maka sosiologi merupkan suatu ilmu yang melibatkan dirinya dengan suatu penafiran dan pemahaman tindakan manusia secara sensitive.
Dengan adanya kondisi manusia semacam itu,maka tidak ada ilmu yang akan dapat memahami secara benar jika menghilangkan makna dan kausalitanya. Sosiologi merupakan suatu ilmu yang hadir secara bersmaan untuk memahami makna subyektif manusia yang di atributkan pada tindakan-tindakanya dan sebab-sebab obyektif serta konsekuensi dari tindakanya.
Dvinisi wbber yang terkenal tentang tindakan tersebut adalah sebagai berikut “sutu tindakan social itu merupakan suatu tindakan yang subyektif yang juga melingkupi tindakan yang lainya”  dan di orientasikan dalam bentuk tindakan social” secara ideal sosiologi haruslah menyediakan suatu penjelasan yang memadai pada dua tingkatan : pada ingkatan arti dan tingkatan kausalitas.
Dunia social webber merupakan dunia intersubyektif,sebagaimana juga kaum fnomenologis.ketika tindakan itu memiliki tingkatan dari tingkatan rasional sampai pd tingkatan emotional,maka pengertian yang bisa di buktikan itu bisa bersifat analisis rasional,dan bisa juga bersifat empatik emotional atau gambara yang bersifat artistic.
Tetapi pehaman itu bisa bersifat beku dan juga bisa bersifat analistis,tergantung seperti adakah seseorang itu mengikuti alasan yang matematis atau alasan logika atau apakah sorang ilmuan itu menggunakan langkah-langkah eksperimen.dalam hal ini weber menjelaskan tindakan yang rasionl,merupakan salah satu dari empat tipe tindakan ideal yang scara analistis di anggap berguna.weber juga menekankan bahwa devinisi tindakan social tidak harus di artikan bahwa seorang sosiolog mengbaikan sesuatu yang nampaknya tidak memiliki arti, apakah itu manusiawi atau bukan.
Tipologi tindakan weber dengan secara jelas mengizinkan adanya tingkatan kesadaran yang bisa di kembangkan dalam di kotomi sadar dan tidak sadar.
Daftar pustaka
Irving M,Zeitlin, memahami kembali sosiologi(memahami kembali teori sosiologi konteporer) bulaksumur,Yogyakarta,Indonesia,gadjah mada university press

banyak orang banyak teori
by khofa mawon swebber